Insiden Tragis di Parade Kemenangan Liverpool FC: Paul Doyle Didakwa, 79 Orang Terluka

Suasana pasca insiden tragis yang terjadi saat parade kemenangan Liverpool FC di Water Street, Liverpool, 26 Mei 2025. (Foto: Dokumentasi warga)
Kategori: Berita Bola
Liverpool, 29 Mei 2025 — Kota Liverpool yang semula diliputi sukacita setelah kemenangan Liverpool FC harus berubah menjadi duka mendalam akibat insiden mengerikan yang terjadi di akhir parade kemenangan klub sepak bola tersebut. Insiden ini melibatkan sebuah kendaraan Ford Galaxy yang menabrak kerumunan pendukung klub, menyebabkan 79 orang terluka — termasuk anak-anak dan lansia. Peristiwa ini terjadi di Water Street, Liverpool, pada malam hari Senin, 26 Mei 2025.
Parade yang Berubah Menjadi Tragedi
Parade kemenangan Liverpool FC seharusnya menjadi momen perayaan bersama bagi masyarakat kota, menyusul keberhasilan klub meraih gelar bergengsi musim ini. Ribuan penggemar tumpah ruah di jalan-jalan utama kota, menyanyikan lagu-lagu kemenangan, membawa spanduk, dan mengiringi iring-iringan pemain serta ofisial klub yang menaiki bus atap terbuka.
Sekitar pukul 19.00 waktu setempat, suasana riuh mulai berubah menjadi kekacauan ketika sebuah mobil Ford Galaxy berwarna gelap melaju secara tidak terkendali ke arah kerumunan di Water Street. Beberapa saksi mata menyatakan bahwa kendaraan tersebut tampak melaju dengan kecepatan tinggi, tanpa memberikan tanda untuk berhenti atau menghindari massa yang memadati jalan.
Korban Luka dan Respons Darurat
Insiden tersebut mengakibatkan 79 orang terluka, dengan usia korban bervariasi dari 9 hingga 78 tahun. Tujuh orang dilaporkan mengalami luka parah dan hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat. Tim medis, layanan darurat, dan relawan segera merespons dan mengatur evakuasi korban dengan cepat ke fasilitas kesehatan terdekat.
Banyak keluarga dan saksi mata menggambarkan suasana mencekam saat kejadian. “Saya pikir itu suara petasan atau semacamnya, tapi kemudian orang-orang mulai berteriak. Lalu saya melihat orang-orang terlempar di jalan,” ujar seorang saksi mata, ibu dua anak yang berada di lokasi saat itu.
Identitas Tersangka dan Dakwaan Resmi
Polisi Muryside segera melakukan penyelidikan dan menangkap seorang pria bernama Paul Desmond Sanders Doyle, 53 tahun, yang berasal dari Burkeill Road, West Derby. Ia kini menghadapi tujuh tuduhan serius yang diajukan oleh Jaksa Wilayah Mury Cheshire:
- Dua tuduhan penganiayaan berat dengan niat jahat (GBH) secara melawan hukum,
- Dua tuduhan menyebabkan luka serius secara melawan hukum dan jahat,
- Dua tuduhan percobaan GBH dengan niat jahat,
- Satu tuduhan mengemudi secara berbahaya.
Tuduhan-tuduhan tersebut diajukan berdasarkan Pasal 18 Undang-Undang Pelanggaran terhadap Orang Tahun 1861 dan Pasal 2 Undang-Undang Lalu Lintas Jalan Tahun 1988. Ini adalah dakwaan berat yang dapat berujung pada hukuman penjara dalam jangka panjang jika terbukti bersalah.
Penjelasan Hukum: Apa Itu GBH?
GBH, atau Grievous Bodily Harm, merupakan salah satu bentuk pelanggaran berat dalam hukum pidana Inggris. Pasal 18 dari Undang-Undang Tahun 1861 menyatakan bahwa setiap tindakan yang dengan sengaja melukai atau menyebabkan luka berat kepada orang lain secara melawan hukum, dengan senjata atau alat berbahaya, dapat dihukum dengan penjara seumur hidup maksimal.
Dalam kasus ini, jaksa menduga bahwa Doyle dengan sadar dan sengaja melakukan tindakan tersebut, yang memperberat beban hukum yang ia hadapi. Selain itu, dakwaan mengemudi berbahaya berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas Jalan 1988 menunjukkan bahwa perilaku berkendara yang tidak bertanggung jawab turut memperparah dampak insiden ini.
BACA JUGA:
Pernyataan Resmi dari Kepolisian dan CPS
Asisten Kepala Polisi Jenny Sims dari Kepolisian Muryside menyampaikan bahwa proses penyelidikan masih berjalan dan berada pada tahap awal. Ia menjelaskan bahwa puluhan petugas kepolisian, dibantu detektif senior, sedang menyisir bukti-bukti seperti rekaman CCTV, video ponsel dari warga, serta rekaman dari kamera tubuh dan kamera dasbor polisi.
“Kami sepenuhnya memahami bahwa insiden ini mengguncang masyarakat. Kami akan terus memberikan informasi terbaru dan memastikan proses peradilan berjalan secara adil,” ujar Sims.
Sementara itu, Sarah Hammond, Kepala Jaksa Wilayah Mury Cheshire, menambahkan bahwa CPS dan polisi berusaha bekerja cepat dan teliti demi menuntaskan kasus ini. “Setiap korban layak mendapat keadilan. Tuduhan-tuduhan terhadap Doyle akan terus ditinjau seiring penyelidikan berlangsung,” ungkap Hammond.
Suara Warga dan Dukungan Masyarakat
Insiden ini tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma psikologis bagi banyak orang yang hadir. Salah satu korban, seorang pria berusia 40-an yang mengalami patah kaki, mengatakan bahwa dia masih merasa syok dan belum siap kembali ke lokasi kejadian.
Dukungan untuk para korban terus mengalir, baik dari masyarakat lokal maupun komunitas suporter Liverpool FC. Tagar #JusticeForLiverpoolFans menjadi tren di media sosial, sebagai bentuk solidaritas dan dorongan agar keadilan ditegakkan.
Pentingnya Tidak Menyebarkan Spekulasi
Pihak berwenang menekankan bahwa masyarakat dan media harus menahan diri dari menyebarkan spekulasi, komentar, atau informasi tidak terverifikasi di platform daring. Ini penting agar proses peradilan dapat berjalan tanpa bias dan tidak memengaruhi jalannya pengadilan yang adil.
Dalam kasus dengan eksposur publik yang tinggi seperti ini, opini yang tersebar luas dapat memengaruhi persepsi masyarakat dan bahkan berdampak pada keputusan hukum. Oleh karena itu, semua pihak diminta mempercayakan proses kepada sistem hukum yang berlaku.
Langkah Selanjutnya dan Ajakan Polisi
Paul Doyle dijadwalkan untuk hadir di Pengadilan Magistrat Liverpool pada Jumat pagi, 30 Mei 2025. Polisi meminta siapa pun yang memiliki informasi, rekaman, atau saksi mata untuk segera menghubungi mereka melalui portal resmi di situs Kepolisian Muryside.
“Kami berterima kasih atas dukungan masyarakat sejauh ini. Kami tahu ini adalah masa yang sulit, tetapi kami berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh,” ujar Jenny Sims.
Penutup
Insiden tragis di Water Street menjadi pengingat pahit bahwa bahkan dalam momen kemenangan sekalipun, keselamatan publik harus selalu menjadi prioritas. Kota Liverpool kini bersatu dalam duka, namun juga dalam harapan bahwa keadilan akan ditegakkan dan korban mendapatkan hak-hak mereka sepenuhnya.
Kepolisian Muryside dan otoritas hukum lainnya berjanji akan terus bekerja keras, dan masyarakat diimbau untuk mendukung proses tersebut dengan cara yang bertanggung jawab. Saat ini, yang paling penting adalah menghormati para korban, menjaga ketenangan, dan memberikan ruang bagi kebenaran untuk terungkap melalui proses hukum yang sah.
Posting Komentar untuk "Insiden Tragis di Parade Kemenangan Liverpool FC: Paul Doyle Didakwa, 79 Orang Terluka"