Indramayu, 13 April 2025 – Dalam sebuah momen refleksi mendalam, Ketua Forum Database BKN Kabupaten Indramayu, Ilham menyuarakan kegelisahan atas kondisi para guru honorer yang selama ini kurang mendapat perhatian layak dari berbagai pihak, meski peran mereka sangat vital dalam dunia pendidikan.

potret-guru-honorer-indramayu-terpinggirkan
Ketua forum database BKN Indramayu Ber Orasi lewat media sosial Facebook 

"Saya merenung... ternyata mayoritas teman-teman honorer hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan," ungkapnya.
Banyak dari mereka yang telah mengabdi puluhan tahun, namun masih menerima honor di bawah Rp1 juta per bulan. Bahkan, tak sedikit yang hanya menerima Rp500 ribu hingga Rp700 ribu.

Dalam kunjungan langsung (ngopi darat) ke kediaman para guru, ditemukan realitas yang menyedihkan: tinggal di rumah kontrakan, menumpang, atau bahkan berada dalam kondisi lebih buruk dari itu.

Tersenyum dalam Luka, Ikhlas dalam Sesak
Meski hidup dalam keterbatasan, para guru ini tetap berusaha menampilkan senyum di hadapan murid dan masyarakat. Mereka menyimpan luka dan kekecewaan dalam diam, menutupi duka dengan keceriaan.
Banyak yang berkata, “qonaah” dan menerima, meski sesungguhnya mereka berharap akan perubahan yang lebih baik.

Pengabdian Panjang, Namun Dikesampingkan
Guru-guru yang telah lama mengabdi kini merasa terabaikan. Banyak dari mereka yang tidak dapat mengikuti seleksi PPPK karena ijazah yang dianggap tidak linier, meskipun mereka telah bertahun-tahun menjalankan tugas sebagai pendidik utama.

"Nyalon kuwu pakai ijazah SMA boleh. Nyalon bupati pun boleh. Tapi guru honorer dengan pengabdian puluhan tahun? Tidak bisa daftar PPPK formasi guru," ungkapnya dengan nada kecewa.

Usia yang tidak lagi muda membuat sebagian guru sulit untuk melanjutkan studi demi mengejar ijazah baru. Di sisi lain, honor yang diterima pun tidak cukup untuk menopang kehidupan, apalagi membiayai pendidikan lanjutan.

Antara Harapan dan Ketakutan
Dihadapkan pada kebijakan yang terus berubah dan minimnya perhatian dari pemerintah, para guru honorer merasa diabaikan. Mereka bingung: apakah harus diam dengan harapan atau bergerak dengan ketakutan.

"Bismillah… diniati berjuang untuk para guru yang sudah sepuh, dan untuk mereka yang telah mengabdi lama. Saatnya kita bergerak bersama," tegasnya.


Seruan Aksi Damai: 21 April 2025

Sebagai bentuk kepedulian dan perjuangan terhadap nasib para guru honorer, Ketua Forum Database BKN Kabupaten Indramayu menyerukan kepada seluruh anggota untuk turun ke jalan dalam aksi damai pada 21 April 2025 di Pendopo Kabupaten Indramayu.

"Pantang pulang sebelum tuntutan dipenuhi dan mendapat hasil nyata yang berpihak kepada kita semua," tutupnya.