JAKARTA, - Katy Perry, penyanyi pop internasional asal Amerika Serikat, baru saja mencetak sejarah baru dalam kariernya — bukan di panggung musik, melainkan di luar angkasa! Pada 14 April 2025 lalu, pelantun Roar ini resmi menjadi salah satu dari enam perempuan pertama yang menjalani misi antariksa suborbital bersama roket New Shepard milik perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, Blue Origin.

Katy Perry mengenakan seragam biru Blue Origin sebelum peluncuran roket ke luar angkasa.
Katy Perry mengenakan seragam antariksa Blue Origin
sebelum peluncuran ke luar angkasa

Namun, momen bersejarah ini justru memicu pro dan kontra. Apakah Katy Perry layak disebut astronot? Apakah perjalanan ini hanya pariwisata luar angkasa? Mari kita ulas faktanya!


šŸš€ Katy Perry dan Misi Luar Angkasa Perempuan Pertama di 2025

Katy Perry bergabung bersama lima perempuan luar biasa lainnya: Aisha Bowe (mantan insinyur NASA), Carrie Ann Flynn (pengusaha), Gail King (jurnalis CBS), Amanda (ilmuwan & aktivis HAM), serta Lauren Sanchez (pilot & tunangan Jeff Bezos).

Mereka menjalani penerbangan suborbital selama 11 menit menggunakan roket New Shepard (NS-31), yang berhasil mencapai ketinggian lebih dari 100 km melintasi batas ruang angkasa (Karman Line).

Menariknya, Katy Perry membawa bunga aster sebagai simbol cinta untuk putrinya yang berusia 4 tahun, Daisy. Bahkan, setibanya kembali ke bumi, Katy mencium tanah sambil memeluk bunga tersebut.


šŸŽµ Katy Perry Nyanyi di Luar Angkasa?

Selama berada dalam kapsul, Katy Perry diketahui menyanyikan lagu legendaris “What a Wonderful World”. Aksi ini menuai banyak pujian karena dianggap sebagai bentuk refleksi dan kekaguman terhadap keindahan bumi dari luar angkasa.


😮 Dikecam di Media Sosial? Ini Alasannya

Meski menuai kekaguman, perjalanan ini juga mengundang kecaman dari beberapa kalangan. Sebagian netizen mempertanyakan status para peserta penerbangan ini: Apakah mereka benar-benar astronot?

Menurut hukum Amerika Serikat, seseorang bisa disebut astronot jika telah menyelesaikan pelatihan komprehensif. Namun, Blue Origin menegaskan bahwa seluruh kru telah menjalani pelatihan intensif selama dua hari, termasuk protokol keselamatan dan adaptasi gravitasi nol.


šŸ’° Tiket Luar Angkasa Seharga Rp2,5 Miliar

Penerbangan ini bukan hanya bersejarah, tapi juga eksklusif dan mahal. Untuk bisa menjadi bagian dari misi ini, seseorang harus menyetor deposit awal sebesar USD 150.000 (setara Rp2,5 miliar). Teknologi kapsul New Shepard pun dirancang canggih dan bisa digunakan kembali, menjadikannya simbol masa depan pariwisata luar angkasa.


šŸŒ Masa Depan Wisata Antariksa Dimulai?

Misi ini menandai kemajuan pesat di bidang antariksa komersial. Jeff Bezos bahkan menyatakan, “Kami sedang membangun jalan menuju luar angkasa, agar anak-anak kita bisa membangun masa depan mereka di sana.”

Meskipun dianggap sebagai "tur wisata", penerbangan ini tetap menjadi tonggak penting. Ini adalah misi luar angkasa pertama yang seluruh awaknya perempuan sejak Valentina Tereshkova, kosmonaut Uni Soviet, pada 1963.


🧠 Simpulan: Katy Perry, Astronot atau Turis Antariksa?

Meski perjalanan Katy Perry ke luar angkasa menimbulkan perdebatan, satu hal yang pasti: ia telah menjadi simbol mimpi dan harapan. Dari panggung megah ke bintang-bintang, Katy Perry membuktikan bahwa langit bukanlah batas.

Apakah kamu bermimpi menjadi astronot seperti Katy Perry? Atau cukup puas menyaksikan bumi dari daratan saja?