التخطي إلى المحتوى الرئيسي

Seorang Suami Di Dompu Tega Habisi Istrinya Gara-Gara Malu Viral Karena Utang

Tragedi di Dompu: Suami Habisi Istri Karena Tertekan Utang yang Viral
Suami Habisi Istri Karena Tertekan Utang yang Viral
Seorang suami di Dompu tega menghabisi nyawa istrinya karena merasa tertekan setelah viral di media sosial akibat utang
Dompu, 7 Juni 2025

Warga Desa Marada, Dusun Nangasia, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, digemparkan oleh peristiwa pembunuhan tragis yang terjadi pada Sabtu pagi. Seorang pria berinisial Rahi (34) tega menghabisi nyawa istrinya, Yuni alias Rawi Weina (29), yang baru saja melahirkan dua minggu lalu. Motif di balik tindakan ini diduga kuat berkaitan dengan persoalan utang yang disebarluaskan di media sosial, sehingga membuat pelaku merasa malu dan mengalami tekanan mental.

Peristiwa ini menambah deretan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung pada kematian, dan memperlihatkan betapa rentannya relasi keluarga saat dihadapkan pada tekanan sosial dan ekonomi, terlebih ketika media sosial turut memperkeruh keadaan.

Utang yang Diviralkan, Harga Diri yang Terkoyak

Menurut informasi dari warga sekitar, peristiwa ini bermula dari utang korban kepada seseorang yang tidak disebutkan namanya. Utang tersebut kemudian dipublikasikan di media sosial oleh pihak penagih sebagai bentuk tekanan agar segera dilunasi. Nama dan foto korban tersebar luas di komunitas lokal bahkan hingga luar daerah.

Nama Rawi Weina menjadi bahan perbincangan di grup WhatsApp dan Facebook. Bagi suaminya, Rahi, ini menjadi tamparan berat terhadap harga dirinya sebagai kepala keluarga. Ia merasa gagal melindungi nama baik keluarga.

"Rahi merasa malu dan marah karena istrinya viral gara-gara utang. Apalagi ia dikenal sebagai orang pendiam yang jarang terlibat masalah di kampung," ujar salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya.

Situasi memanas saat pasangan tersebut terlibat pertengkaran hebat di pagi hari. Korban sempat menjelaskan niat melunasi utangnya, namun emosi Rahi tak terbendung.

"Dia mungkin merasa tertekan. Tapi tidak seharusnya masalah rumah tangga diakhiri dengan kekerasan. Apalagi sampai menghilangkan nyawa," tambah warga tersebut.

Pembunuhan Saat Sang Istri Masih Masa Nifas

Yang membuat peristiwa ini semakin menyayat hati adalah kenyataan bahwa korban baru melahirkan anak keduanya dua minggu lalu dan masih dalam masa pemulihan. Sayangnya, nyawanya justru melayang di tangan suaminya sendiri.

Menurut keterangan Polsek Hu’u, korban ditemukan dalam kondisi luka parah akibat benda tumpul dan mengalami pendarahan hebat. Tim medis menyatakan korban meninggal di tempat. Pelaku sempat melarikan diri ke pegunungan, namun berhasil diamankan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Kapolsek Hu’u, AKP Ahmad Mustari, menyampaikan bahwa motif utama pembunuhan diduga karena tekanan psikologis setelah istri dipermalukan di media sosial terkait utang. Pihak kepolisian kini juga menyelidiki apakah unggahan tersebut melanggar UU ITE atau termasuk pencemaran nama baik.

Media Sosial dan Budaya ‘Viral’: Ketika Tekanan Melebihi Batas

Kasus ini membuka kembali diskusi mengenai bahaya budaya “memviralkan” seseorang sebagai bentuk tekanan sosial. Meski sering dianggap sebagai cara efektif mempermalukan pelaku pelanggaran, tindakan ini kerap menimbulkan dampak psikologis yang sangat berat.

Dalam kasus Rawi Weina, penyebaran utangnya di media sosial bukan hanya mempermalukan dirinya, tetapi juga menghancurkan kondisi emosional keluarga. Dalam konteks utang-piutang, keterlambatan pembayaran seringkali disebabkan kondisi ekonomi yang sulit, bukan karena niat jahat.

"Banyak orang tidak sadar bahwa ketika kita viralkan orang lain karena utang, ada konsekuensi besar di baliknya. Tidak semua orang siap menerima tekanan sosial seperti itu," ujar tokoh masyarakat Dompu, Haji Syahril.

Ia mengingatkan pentingnya etika bermedia sosial dan tidak mengumbar masalah pribadi orang lain, terlebih jika bisa memicu konflik yang lebih besar.

Tanggapan Masyarakat dan Pemerintah Setempat

Kepala Desa Marada, La Ode Rahmat, menyampaikan keprihatinannya atas tragedi ini. Ia menilai bahwa keluarga korban merupakan warga biasa yang tidak pernah terlibat persoalan mencolok sebelumnya.

"Ini menjadi pelajaran pahit bagi kita semua. Tekanan ekonomi, jika tidak dikelola dengan bijak, bisa menjadi bencana. Terlebih ketika media sosial dijadikan alat penghukuman moral," ujarnya.

Ia mengimbau warganya untuk menyelesaikan masalah utang secara musyawarah dan tidak serta-merta menyebarkannya di media sosial.

Pemerintah Kabupaten Dompu juga menyampaikan belasungkawa. Dinas Sosial berkomitmen memberikan pendampingan bagi anak-anak korban, termasuk bantuan psikologis dan kebutuhan dasar.

"Kami akan pastikan anak-anak korban tetap dalam pengawasan yang aman dan tidak mengalami trauma berkepanjangan," ujar Kepala Dinas Sosial, Nurhayati.

Penutup: Tragedi yang Seharusnya Tak Terjadi

Tragedi di Desa Marada ini menjadi pengingat bahwa masalah pribadi seperti utang seharusnya diselesaikan secara bijak dan tidak dijadikan konsumsi publik di media sosial. Upaya menagih secara terbuka mungkin dimaksudkan sebagai tekanan moral, namun bisa berdampak fatal bagi psikologis seseorang.

Masyarakat dan pengguna media sosial diimbau untuk lebih bijak, terutama saat menyentuh isu sensitif seperti utang. Tidak semua orang kuat menghadapi tekanan publik, apalagi bila menyangkut harga diri dan kehormatan keluarga.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bahwa tidak semua hal pantas untuk diviralkan. Kadang, diam dan menyelesaikan persoalan secara langsung jauh lebih menyelamatkan daripada jari yang cepat mengetik namun tak tahu akibatnya.

تعليقات

المشاركات الشائعة من هذه المدونة

Orang Tua Pasien Ungkap Dugaan Malpraktik di RS Sentra Medika Langut, Ditekan untuk Hapus Ulasan Negatif

Indramayu, 8 Mei 2025 — Seorang ibu muda, Kurota Ayun, membagikan pengalaman pahit yang dialaminya saat merawat anaknya di Rumah Sakit Sentra Medika Langut, Kabupaten Indramayu. Melalui unggahannya di media sosial dan ulasan publik, ia mengungkapkan dugaan kelalaian penanganan medis yang dialami anaknya yang masih berusia 7 bulan 4 hari. Dalam ulasan yang diunggahnya, Kurota Ayun menceritakan bahwa anaknya dilarikan ke IGD rumah sakit tersebut karena mengalami demam tinggi disertai kejang. Namun, selama proses penanganan, pemasangan infus pada bayinya dilakukan lebih dari lima kali namun tidak berhasil. Unggahan Kurota Ayun yang menyoroti dugaan kelalaian medis saat merawat anaknya di RS Sentra Medika Langut. "Anak sekecil itu merasakan berkali-kali tusukan jarum infus. Ketika dirawat, ternyata infusan tidak j...

Pengakuan Mengejutkan Lisa Mariana: Benarkah Ridwan Kamil Terlibat Skandal Rumah Tangga?

Jakarta – Rumah tangga mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan sang istri Atalia Praratya , mendadak menjadi sorotan publik usai muncul pengakuan mengejutkan dari seorang perempuan bernama Lisa Mariana . Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Intens Investigasi , Lisa mengklaim pernah menginap bersama Ridwan Kamil selama tiga hari di sebuah hotel di Palembang pada Juni 2021. Skandal Ridwan Kamil: Lisa vs Atalia, Fakta Terungkap ! Lebih mencengangkan lagi, Lisa mengaku bahwa dari pertemuan itu, ia kemudian hamil dan melahirkan seorang anak perempuan. Klaim ini sontak mengguncang publik, apalagi saat diketahui bahwa Atalia dan Ridwan Kamil menjalani salat Idul Fitri secara terpisah beberapa waktu lalu—memicu dugaan adanya keretakan dalam rumah tangga pasangan ini. Pengakuan Lisa yang Menghebohkan Lisa Mariana secara terbuka membeberkan kronologi pertemuan dirinya dengan Ridwan Kamil. Ia menyebut, awal komunikasi terjadi pada Mei 2021, berlanjut dengan pertemuan fisik di Hotel...

Roy Suryo Tegaskan Video LM Asli: Bukan Ridwan Kamil, Ini Fakta Lengkap dan Respons Hukum

Jakarta – Dunia maya kembali diguncang dengan kemunculan dua video yang menampilkan seorang perempuan yang diduga kuat sebagai selebritas Lisa Mariana (LM) dan seorang pria yang sempat dikaitkan dengan tokoh publik Ridwan Kamil (RK) . Video berdurasi sekitar empat menit itu pertama kali muncul di situs dewasa berbayar, namun dengan cepat menyebar luas di berbagai platform tidak resmi, memicu berbagai spekulasi, tudingan, dan analisis. Pakar Telematika Roy Suryo, Tanggapi Video Viral LM Dua pakar telematika nasional, Roy Suryo dan Abimanyu , memberikan pernyataan tegas terkait keaslian video tersebut. Dalam analisisnya, keduanya menyatakan bahwa video tersebut asli dan bukan hasil rekayasa digital atau deepfake . Bahkan, mereka menyebut tingkat keyakinan mereka mencapai 99% terhadap keautentikan video tersebut. Analisis Teknis: Kamera Sadar, Perekaman Terbuka, dan Tato yang Jadi Kunci Dalam pernyataan yang diberikan kepada awak media, Roy Suryo menjelaskan sejumlah temuan pent...